Monday 31 August 2015

KINABALU

Saat aku melangkah rintis masa denai bernama Kinabalu
Jemari terasa sembilu ditusuk pada rindu hijau yang menunggu
Ayuh jangan ditangguh wahai jasadku…rintih hati yang mendesak pilu
Betapa nun jauh disana menanti keamanan yang kekal pada perindu..terus rindu
Aku kata dimana rasa bahagia..dimana rasa cinta
Mereka lantas sinis menuding telunjuk seolah didepan pendosa
Kupujuk hati yang luluh lantas merentas mencari damai suasana
Jika ada upaya tetap melangkah tanpa keluh dengan halangan yang ada
Aku terus melangkah…melangkah pada Kinabalu yang menanti dengan setia
Kinabalu..engkau tetap menantiku walau ditarah jasadmu
Kinabalu..engkau tetap utuh berdiri memerhati tingkah laku
Kinabalu..engkau tetap setia walau tiada habuan buatmu
Kinabalu..engkau tetap berdendang pada bahasa alam tanpa jemu
Mereka selalu lupa padamu..kinabalu…bukan aku
Kinabalu..kerdil pada sisimu saat jiwa sombong dengan pengetahuan kaku
Ingin ku daki puncak agar bertemu dan dikucup hatimu..Kinabalu
Namun aku tetap aku…sekadar makhluk yang sentiasa lemah pada kaki kecil tanpa sepatu
Sepatu besi masih ku damba setiap waktu…kaki kecil masih luka diterpa batu
Kinabalu…aku masih mencari pendaki berjiwa kental agar sampai kepuncakmu
Kinabalu…aku masih menunggu
Kinabalu…aku ada cerita buatmu
Cerita kehidupan disaat aku melangkah padamu
Ceria ku dipangkas pada wajah sayu dipinggiran Kinabalu
Ceritaku pada mu Kinabalu..cerita manusia sayu apabila ilmu hanya pada buku
Cerita manusia yang berjalan merentas waktu…membawa rasa tanpa tahu
Ia tersenyum tatkala disapa dan berkata…saya sedang kembara
Kembara mencari erti kehidupan disaat dunia pada dominasi ketawa
Katanya…aku datang dari ayah yang menjadikan segala perkara
Katanya…aku berjalan menuju pada ayah yang menunjuk cara
Kinabalu..aku hanya mendengar pada mula bicara
Lantas terpaku melihat wajah sayu didepan mata
Merintih jiwa hingga ditinggal segala perkara…tiada lagi keindahan pada manusia
Pedih pada jiwanya melihat kemulian diletak pada harta dan laba dunia
Pengembara berbicara…seolah dunia telah fana…dunia telah fana
Kinabalu…aku berada disisimu namun engkau seolah malu
Awan berpakat melindungi hingga keputihan menjadi selimut tatkala aku merenungmu
Kinabalu…engkau malu padaku atau engkau sayu
Kinabalu…janji tetap digenggam selagi kaki kecil mampu
Kinabalu…jasamu tetap disemat hingga akhir hayatku
Kinabalu…aku tetap temanmu walau mereka menginjakmu tanpa restu.




-NUKILAN MUSAFIR 2015: Tahun Keilmuan 10/3/2015 Kuala Lumpur 1.55PM

(Khusus buat teman diperjalanan menuju Kinabalu: Prof Dr Steve. Semoga menemui denai kebahagian dan kebenaran yang dicari.)



ADDED BY ADMIN